Bedah Tuntas Penyakit Abses Kulit (Abses Kutaneus)

Apa itu Abses Kulit (Abses Kutaneus) - Abses kulit adalah sekumpulan nanah dalam kulit dan dapat terjadi di permukaan kulit mana pun, yang disebabkan oleh infeksi kuman atau bakteri, biasanya oleh stafilokokus, namun lebih didominasi (yang paling sering staphylococcus aureus). Abses kulit dapat timbul di setiap bagian tubuh dan menyerang berbagai usia. Abses kulit juga dapat menyumbat dan mengganggu fungsi jaringan di area sekitar kulit. Infeksi pada kulit juga dapat menyebar, baik secara lokal (pada daerah di sekelilingnya) maupun sistemik (ke seluruh tubuh).


Penjelasan lain Abses kulit (Abses Kutaneus) adalah peradangan pada kulit dengan pengumpulan nanah yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit Abses kulit (Abses Kutaneus) dapat menyerang siapa saja baik orang dewasa, anak-anak maupung manula. Penyakit Abses kulit (Abses Kutaneus) biasanya dialami oleh orang yang kurang menjaga kebersihan tubuhnya. Oleh karena itu penting kita dalam menjaga kebersihan tubuh agar tidak terkena penyakit Abses kulit (Abses Kutaneus) ini.

Penyebaran infeksi sistemik dapat melalui aliran darah maupun kelenjar getah bening. Penyebaran melalui kelenjar getah bening dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, sedangkan penyebaran melalui aliran darah dapat menyebabkan komplikasi berat.

Bakteri penyebab abses kulit biasanya adalah bakteri yang memang normal terdapat di kulit. Abses kulit dapat terjadi setelah suatu infeksi, biasanya oleh stafilokokus (yang paling sering staphylococcus aureus). Abses kulit cenderung terjadi setelah suatu luka ringan yang menyebabkan pertumbuhan bakteri berlebihan, cedera, sebagai komplikasi dari folikulitis atau bisul, atau pada pasien yang mengalami gangguan sistem imun.

Penyebab penyebab terjadinya Abses Kulit (Abses Kutaneus)

  • Abses kulit bisa terjadi setelah suatu infeksi, biasanya infeksi oleh stafilokokus (paling sering Staphylococcus aureus).
  • Abses kulit juga bisa terjadi setelah suatu luka ringan, cedera atau sebagai komplikasi dari folikulitis atau bisul.
  • Abses kulit bisa timbul di setiap bagian tubuh dan menyerang berbagai usia.
  • Abses kulit bisa menyumbat dan mengganggu fungsi jaringan di bawahnya.

Ada beberapa macam jenis penyakit Abses yaitu :

  1. Abses (Penimbunan Nanah) more...
  2. Abses Abdomen more...
  3. Abses Anorektal more...
  4. Abses Kepala dan Leher more...
  5. Abses Kulit (Abses Kutaneus) more...
  6. Abses Otak more...
  7. Abses Otot more...
  8. Abses Parafaringeal
  9. Abses Paru
  10. Abses Periapikal
  11. Abses Peritonsiler
  12. Abses Retrofaringeal
  13. Abses Tangan

Infeksi bisa menyebar, baik secara lokal maupun sistemik. Penyebaran infeksi melalui aliran darah bisa menyebabkan komplikasi yang berat.

Gejala pada abses kulit adalah adanya benjolan yang terasa nyeri, lunak, menonjol, dan biasanya tampak kemerahan. Ukuran benjolan bervariasi, tetapi biasanya berukuran 1-3 cm, dapat pula lebih besar. Pada mulanya, benjolan akan terasa keras, kemudian akan menjadi lebih lunak dan berfluktuasi, pada akhirnya abses dapat sembuh dengan sendirinya.

Gejala lain yang dapat ditemukan adalah selulitis lokal, limfangitis, limfadenopati regional (pembesaran kelenjar getah bening), demam, dan leukositosis (peningkatan kadar sel darah putih dalam darah).

Pengobatan yang dapat dilakukan adalah Drainase abses dan pemberian antibiotik.
Drainase
Beberapa abses kulit kecil dapat sembuh tanpa pengobatan. Kompres hangat dapat membantu mempercepat penyembuhan serta mengurangi peradangan dan pembengkakan. Insisi dan drainase (pengeluaran nanah) dilakukan apabila terdapat nyeri hebat dan pembengkakan.

Antibiotik
Pemberian antibiotik tidak diperlukan kecuali terdapat gejala-gejala infeksi sistemik, selulitis, multipel abses, gangguan sistem imun, atau abses terletak pada wajah. Pada keadaan ini terapi empiris dengan menggunakan antibiotik yang efektif untuk MRSA (Methicillin Resistant S. aureus) harus segera diberikan tanpa menunggu hasil kultur abses. Beberapa antibiotik tersebut adalah adalah nafcillin, vancomycin, telavancin, cefazolin, clindamycin, dicloxacillin, trimethoprim-sulfamethoxazole, minocycline, linezolid, daptomycin, tigecycline.

Pencegahan
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
  • Usahakan agar kulit di sekeliling luka kecil tetap bersih dan kering
  • Obati infeksi ringan dengan tuntas
  • Waspada akan tanda-tanda terjadinya infeksi (demam, nyeri, kemerahan, pembengkakan)

Baca juga : Daftar Nama Penyakit dari A sampai Z lengkap

Perhatian : *Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasehat medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan medis profesional.